Minggu, 06 April 2008

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD - by Paijo

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak untuk dapat memperoleh informasi secara melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber, tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan untuk memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Untuk menghadapi tantangan jaman yang selalu berubah-rubah ini diperlukannya SDM yang berkualitas, sehingga mampu bertahan dan bersaing di masa yang akan datang.
Melihat dewasa ini kualitas dan kuntitas pendidikan di Indonesia dari mulai tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi mengalami peningkatan yang cukup siginifikan dan membawa bangsa kita ke dalam persaingan global yang semakin ketat dan menantang. Untuk menghadapi beberapa tantangan dalam persaingan global kita sebagai bangsa Indonesia harus lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, terutama dibidang kemampuan intelegensi dan keterampilan. Oleh karena itu peningkatan kualaitas SDM merupakan sesuatu hal yang tidak dapat bisa dipungkiri lagi secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien, jika menginginkan tidak kalah dengan bangsa-bangsa lainnnya.
Upaya peningkatan kualitas penidikan terus menerus dilakukan baik secaa konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasoinal adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan tidak terlepas dari poses pembelajaran, ada beberapa komponen dasar yang memepengaruhi pembelajaran sedemikian hingga tidak efektif.
Dalam proses pembelajaran hanya terdapat dua unsur penting yaitu guru (pembelajar) dan siswa (pelajar) dua unsur ini yang sangat berpengaruh terhapa proses keberhasilan dalam pembelajaran. Adapun tugas utama guru dalam proses pembelajaran adalah membelajarakan siswa (pelajar) dengan menyediakan berbagai fasilitas dan mampu menciptakan lingkungan yang kondusip. Apabila kondisi belajar sudah maksimal, maka proses pembelajaran akan berlangsung secara maksimal juga. Di dalam menciptakan suatu suasa pembelajaran yang kondusip terdapat beberapa faktor pengaruh atau penghambat. Ada beberapa pengaruh yang dapat menghambat proses pembelajaran seperti matari sulit, komunikasi belum terjalain secara maksimal, kurangnya motivasi, kurannya penghargaan guru terhadap siswa, kurangnya kerjasama antar siswa dalam proses belajar sehingga di antara siswa masih saling mengandalkan, dan seterusnya adalah merupakan contoh yang dapat menghambat kondisi belajar kurang maksimal dan kondusif.
Pembelajaran kooperatif adalah dimana siswa diminta untuk belajar kelompok untuk memecahkan suatu masalah, menyelesaikan tugas. Untuk kelopok terdiri dari 5 orang dan dimana semua anggota kelompok yaitu heterogen.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Muslim Ibrahim dkk dalam hasil penelitian Sugiono dkk). Selain Pembelajaran kooperatif di kembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, taetapi mencipatakan sebuah revolusi pembelajaran dalam kelas sehingga tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama proses pembelajaran (Prof Dr.Mohamad Nur, 2005 : 2).
Menurut Slavin ( 1997, 72) STAD is one of the simplest of all cooperative learning methods, and is agood model to begia with for teschers who are new to the cooperative apporoach. Selain itu (Prof Dr.Mohamad Nur, 2005 : 2) pembelajaran koopertaif model STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kerja Tim, kuis, skor perbaikan individu,, dan penghargaan tim. Sehingga jika dilihatdari kompenen-komponen STAD khusunya untuk Penghargaan Tim merupakan salah satu meningkatkan motivasi dan kompetisi kelompok yang dimana setiap kelompok harus bertanggungjawab terhadap anggota-anggotanya.

Tidak ada komentar: